BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang
dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok
kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam
proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah
atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Istilah
manajemen berbasis sekolah merupakan terjemahan dari “school-based management”.
MBS merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada
tingkat sekolah (pelibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan
nasional.
B. Tujuan
Adapun
Tujuan Makalah saya ini adalah untuk mengetahui:
1.
Pengertian
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
2.
Tujuan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
3.
Karakteristik
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah model manajemen yang memberikan
otonomi lebih ke sekolah-sekolah dan meningkatkan keterlibatan langsung
dari komunitas sekolah (kepala sekolah, guru, mahasiswa, staf, orang tua
dan masyarakat) dalam pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas
sekolah di bawah kebijakan Departemen Pendidikan Nasional. Konsep MBS telah menarik ahli pendidikan di Indonesia pada
akhir 1990-an, dan itu secara resmi diadopsi sebagai model manajemen
sekolah di Indonesia dengan disahkannya UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Konsep MBS dipilih didasarkan pada paradigma
desentralisasi pendidikan yang diterapkan untuk memecahkan
ketidakefektifan dari paradigma pendidikan sentralistik yang sebelumnya
diterapkan di Indonesia.
Manajemen pendidikan sentralistik tidak mendidik manajemen sekolah untuk
kreatif mengembangkan organisasi sekolah, mengembangkan kurikulum,
mengelola fasilitas dan belajar sumber daya, maupun mengembangkan
partisipasi masyarakat. MBS membuat komunitas sekolah yang peserta aktif
terlibat dalam membuat keputusan dalam kaitannya dengan program-program sekolah
termasuk kurikulum dan strategi pembelajarannya.
Berbagai negara donor melaksanakan proyek percontohan pada pengembangan
manajemen sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu dalam proses desentralisasi pendidikan di beberapa daerah Indonesia. Dalam era
desentralisasi ini, perluasan
pendidikan akan sangat tergantung pada kepemimpinan politik di daerah otonom
(kabupaten/ kota). Selanjutnya upaya
untuk mempertahankan dan memperluas inovasi MBS dan partisipasi masyarakat yang
diprakarsai oleh Pemerintah pusat dan bantuan luar negeri yang kemudian
tergantung pada kemauan pemerintah daerah dan ketersediaan anggaran untuk
mendukung program. Sementara itu, pelaksanaan MBS di tingkat sekolah akan
tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah. Pada saat ini ada perbedaan antar
daerah dan sekolah di pelaksanaan MBS. Upaya jangka panjang yang dibutuhkan
oleh pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung sekolah-sekolah untuk
menerapkan MBS secara efektif. Namun diyakini bahwa pelaksanaan MBS merupakan
faktor penting dalam reformasi sekolah di Indonesia terhadap mendirikan
sekolah-sekolah yang mampu bekerja secara independen dan mendapatkan dukungan
dari para stakeholder serta masyarakat setempat.
B.
Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Tujuan MBS
adalah untuk mewujudkan kemerdekaan pemerintah daerah dalam mengelola
pendidikan. Dengan demikian peran pemerintah pusat akan berkurang. Sekolah
diberi hak otonom untuk menentukan nasibnya sendiri. Paling tidak ada tiga
tujuan dilaksanakannya MBS peningkatan efesiensi, peningkatan mutu, peningkatan
pemerataan pendidikan. Dengan adanya MBS diharapkan akan memberi peluang dan
kesempatan kepada kepala sekolah, guru dan siswa untuk melakukan inovasi
pendidikan. Dengan adanya MBS maka ada beberapa keuntungan dalam pendidikan
yaitu, kebijakan dan kewenangan sekolah mengarah langsung kepada siswa, orang
tua dan guru, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal, pembinaan
peserta didik dapat dilakukan secara efektif, dapat mengajak semua pihak untuk
memajukan dan meningkatkan pelaksanaan pendidikan.
C.
Karakteristik Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS)
Apabila
manajemen berbasis lokasi lebih difokuskan pada tingkat sekolah, maka MBS akan
menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat di mana sekolah itu berada. Ciri-ciri MBS, bisa dilihat dari sudut
sejauh mana sekolah tersebut dapat mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah,
pengelolaan SDM, proses belajar-mengajar dan sumber daya.
Sekolah
yang menerapkan prinsip-prinsip MBS adalah sekolah yang harus lebih
bertanggungjawab (high responsibility), kreatif dalam bertindak dan mempunyai
wewenang lebih (more authority) serta dapat dituntut pertanggungjawabannya oleh
yang ber-kepentingan/ tanggung gugat (public accountability by stake holders).
Diharapkan
dengan menerapkan manajemen pola MBS, sekolah lebih berdaya dalam beberapa hal
berikut:
1.
Menyadari
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi sekolah tersebut
2.
Mengetahui
sumber daya yang dimiliki dan “input” pendidikan yang akan dikembangkan
3.
Mengoptimalkan
sumber daya yang tersedia untuk kemajuan lembaganya
4.
Bertanggungjawab
terhadap orang tua, masyarakat, lembaga terkait, dan pemerintah dalam
penyelengaraan sekolah
5.
Persaingan
sehat dengan sekolah lain dalam usaha-usaha kreatif-inovatif untuk meningkatkan
layanan dan mutu pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Berbasis Sekolah merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi
pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu,
efisiensi, dan pemerataan pendidikan agar dapat mengakomodasi keinginan
masyarakat setempat serta menjalin kerja sama yang erat antara sekolah,
masyarakat, dan pemerintah. Dengan adanya implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang ada saat ini. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan faktor penting
dalam reformasi sekolah di Indonesia terhadap mendirikan sekolah-sekolah yang
mampu bekerja secara independen dan mendapatkan dukungan dari para stakeholder
serta masyarakat setempat.
B. Saran
Dengan
adanya makalah ini diharapkan agar pembaca dapat memahami tentang Manajement
Berbasis Sekolah (MBS) dengan baik. Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk
penyusunan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Dzaki Muhammad
Faiq. 2009. Karakteristik manajemen berbasis. Artikel (online). (http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/,
diakses tanggal 12 oktober 2013).
Farhan Aby. 2011.
Manajemen Berbasis Sekolah. Artikel
(online). (http://www.abyfarhan.com/2011/12, diakses tanggal 12 oktober
2013).
Riwayat. 2008. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah.
Artikel (online). (http://riwayat.wordpress.com/, diakses tanggal 12 oktober
2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar